Tuesday, October 22, 2013
Mitos Seputar Ikan Arwana
Bagi kita alasan kita memelihara arwana tentu karena keindahan ikan ini. Keindahan Ikan Arwana teletak pada bentuk dan sisiknya yang menyala dan tak heran jika Ikan Arwana ini dijuluki sebagai rajanya ikan hias. Namun bagi sebagian orang memelihara ikan arwana karena dipercaya dapat mendatangkan keberuntungan ,lambang kemakmuran, bahkan sebagai penjaga keselamatan pemiliknya.Dan jenis super red lah yang paling dicari para pemelihara.
Usust punya usut ternyata ikan arwana super red adalah ikan dengan kasta tertinggi tidak heran kenapa jika orang memeliharanya karena percaya bahwa ikan ini dapat menaikan wibawanya dimata masyarakat. Para pengusaha pun sering memelihara ikan jenis ini karena dapat mendatangkan keberuntungan. Coba saja anda lihat di rumah seorang pengusaha atau pejabat,biasanya ikan ini tampak di ruang tamu atau tempet usaha. Dari mitos lah kenapa ikan ini berharga selangit.
Mitos tentang ikan ini bahkan dipercaya dapat menukar nyawanya dengan nyawa sang pemilik. Tengok saja kisah seorang pengusaha yang mempunyai sembilan ikan Arwana di akuariumnya, suatu hari ia mengalami kecelakaan dan kepalanya terluka cukup parah . Keesokan harinya ikan-ikan tersebut mati, dan mungkin kebetulan atau bukan nyawa sang pemilik selamat dan luka di kepalanya sembuh total. Inilah salah satu kisah kenapa banyak orang menngaggap ikan arwana bukanlah ikan biasa.
Dalam tradisi masyarakat Asia Timur, terutama China dan sekitarnya, ikan memang dijadikan lambang kemakmuran. Dalam bahasa Mandarin, ikan dan surplus (bersisa) mempunyai bunyi yang sama, yakni yu. Makanya, setiap kali perayaan tahun baru Imlek, hidangan ikan menjadi salah satu menu utamanya. Setiap kali kita makan ikan selalu bersisa, yakni tulang-tulangnya. Diharapkan, rezeki yang akan datang pada tahun baru ini juga akan bersisa.
Namun dengan mitos-mitos ini diharapkan kita tidak terlalu percaya sehingga dapat melunturkan keyakinan kita terhadap Tuhan Yang Maha Pelindung dan Maha Pemberi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment