Meski namanya jalak nias (Acridotheres tristis), spesies ini bukan merupakan burung endemik di Pulau Nias, Provinsi Sumatera Utara. Dalam literatur perburungan internasional, jalak nias disebut common myna, yang wilayah persebarannya mencakup hampir semua negara di Asia. Bahkan jalak nias sudah ditangkar di berbagai negara di luar Asia, antara lain Australia, Selandia Baru, Kanada, Hawaii (AS), Afrika Selatan, Mauritius, dan Maladewa. Mumpung populasinya di alam liar masih aman, yuk kita rawat dan tangkar bagi yang sudah memilikinya, agar kita tidak mengulang “kesalahan” di masa lalu terhadap jalak bali dan jalak putih.
Jalak nias merupakan salah satu anggota keluarga jalak-jalakan yang cukup popular di Indonesia, selain jalak kerbau dan jalak suren. Di beberapa negara, burung ini mengalami perkembangan populasi yang luar biasa, bahkan menjadi persoalan tersendiri sehingga kerap dijuluki sebagai burung hama.
Ada keluarga jalak-jalakan yang penampilannya mirip sekali dengan jalak nias, tetapi wilayah persebarannya terbatas di India, yaitu bank nyna(Acridotheres ginginianus). Postur tubuhnya sedikit lebih kecil daripada jalak nias, sedangkan kulit di daerah mata berwarna merah terang.
Jalak nias dikenal sebagai burung pintar. Tidak mengherankan jika sampai saat ini masih memiliki banyak penggemar di Indonesia. Sayangnya, belum banyak upaya penangkaran terhadap spesies ini. Padahal di beberapa negara, burung ini sudah lama ditangkarkan, termasuk beberapa negara di luar Asia yang sudah disebutkan di atas.
Selain kicauannya yang merdu, jalak nias juga bisa dilatih menirukan kata / kalimat yang diucapkan manusia, atau seperti burung beo. Jika dibandingkan dengan jalak kerbau, tingkat kepintaran jalak nias masih lebih bagus.
Perawatan burung jalak nias
Seperti halnya burung jalak yang lain, jalak nias juga termasuk hewan omnivora. Ia bisa menyantap serangga seperti jangkrik dan laba-laba kecil, udang, reptil, mamalia kecil, biji-bijian, buah-buahan, beras, nasi, roti, dan makanan limbah / sampah yang dibuang oleh penduduk sekitar.
—
Perawatan harian untuk burung ini bisa dibilang sama dengan perawatan seperti jalak kerbau yang pernah ditulis dalam artikel terdahuli (silakan cek di sini). Jalak nias gemar mandi. Karena itu, tempat minumnya terkadang cepat kotor dan harus segera diatasi dengan mengganti air baru yang bersih agar tidak terkontaminasi bakteri.
Buah-buahan bisa diberikan secara bervariasi setiap beberapa hari sekali. Misalnya pepaya dan pisang diberikan bergantian selama 2-3 hari sekali. Jangkrik bisa diberikan, namun jalak nias lebih menyukai belalang, karena di alam liar mereka senang mencari dan mengejar belalang. Karena itulah, dalam bahasa Latin burung ini dikenal dengan nama Acridotheres yang berarti “pemburu belalang”.
Kebersihan sangkar harus selalu dijaga, karena burung dari keluarga jalak-jalakan memang terkenal sangat mudah mengotori sangkarnya. Jadi, dalam sehari perlu dibersihkan hingga dua kali, yaitu saat burung dikeluarkan pada pagi hari dan sore hari sebelum burung dimasukkan ke rumah untuk beristirahat.
Multivitamin, bagaimanapun, tetap diperlukan untuk menjaga kondisi burung agar selalu terhindar dari serangan penyakit yang bisa muncul akibat perubahan cuaca atau suhu. Berikan vitamin seperti BirdVit setiap 2-3 hari sekali.
sumber : http://omkicau.com/
0 komentar:
Post a Comment